Laman

Total Pengunjung

Sabtu, 28 Agustus 2010

Health Report - Selamat Tidur...

Dengan aktivitas begitu banyak, Anda boleh bersikeras memiliki tubuh sehat, karena bergantung pada asupan vitamin. Tapi apa pernah Anda sadar, aktivitas membuat kualitas dan kuantitas tidur Anda berkurang? Wah, Anda harus tahu serba-serbi tidur yang sebenarnya!
Banyak orang bilang, “A good laugh and a long sleep are the best cures in the doctor’s book.” Tapi tahukah Anda, tidur panjang Anda semalam ternyata bukan tidur terbaik yang Anda lakukan? Lalu bagaimana dengan berbagai persepsi yang beredar tentang durasi efektif untuk tidur? Apa benar, pendapat yang mengatakan bahwa manusia membutuhkan 8 jam untuk tidur sebenarnya tidak baik? Well darling, harus Cosmo akui, sulit sekali mencari literatur yang tepat untuk mengetahui fakta sebenarnya. Namun, Cosmo berhasil menemukannya!

Durasi yang cukup

Pada dasarnya, waktu tidur sangat individual. Maksudnya, tidak ada ‘ukuran’ yang sama untuk semua orang. ‘Boleh-boleh saja tidur empat jam, asalkan saat bangun di pagi hari kita merasa segar dan terpulihkan. Kalau kita justru merasa lesu dan tak ada semangat saat terbangun, itu artinya kita memang butuh tidur lebih lama,” ujar dr Nurmiati Amir, SPKJ (K), ahli kedokteran jiwa dari RSCM Jakarta. Lamanya durasi tidur ternyata juga tidak berpengaruh pada kesehatan bila tidak memiliki kualitas yang baik. “Agar tetap sehat, yang perlu diperhatikan adalah kualitas tidurnya,” sambungnya.

Tidur berkualitas

Ada yang mengatakan, jika di malam hari tidur kita terasa kurang, segera ‘bayar’ di siang hari. Ternyata, lagi-lagi pendapat itu salah! “Hormon pertumbuhan dan perbaikan sel pada tubuh manusia hanya dikeluarkan tubuh di malam hari, sehingga tidak bisa kita gantikan dengan tidur siang,” ujar dr. Nurmiati. Menurutnya lagi, suasana gelap di malam hari ikut membantu pengeluaran hormon melatonin lebih cepat sehingga secara alami kita akan mengantuk. Untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu coba membiasakan diri untuk bangun pagi secara teratur, menghindari stress, serta menjaga emosi dengan menjauhkan pekerjaan di tempat tidur. Bisa juga dengan melatih relaksasi, dan usahakan naik ke tempat tidur saat benar-benar mengantuk. Karena tidak baik membawa masalah ke tempat tidur.

Sulit tidur, perlu obat tidur?

Namanya saja “obat”, berarti ada yang salah pada tubuh jika Anda harus mengonsumsinya. “Idealnya tidak ada orang yang perlu obat untuk tidur,” kata dr. Nurmiati. Jadi, jangan terburu-buru menelan obat tidur saat terasa sulit tidur. Memang sih, Anda bisa dengan mudah terlelap setelah menelan pil tersebut. Namun faktanya, pil tidur yang diresepkan oleh dokter, tetap bisa menimbulkan efek samping, khususnya jika menggunakan tipe dan dosis yang tidak tepat. Cosmo beberkan efek samping yang bisa Anda rasakan saat menggunakan obat tidur.

Mabuk. Menggunakan obat tidur bisa membuat Anda merasa kelelahan, kepala pusing, sakit kepala, atau mual, serta susah bangun di pagi hari. Akan tetapi, menurut Ralph Downey III, PhD, direktur Loma Linda University Sleep Disorders Center di California, efek samping ini bisa dihindari. Menurutnya, Anda tidak akan mengalami gejala-gejala mabuk ini jika dokter telah meresepkan dosis yang tepat, dan Anda menggunakan obat sesuai dengan instruksi dari dokter. Jadi, jangan tergoda menambah dosis tanpa anjuran dokter, jika Anda merasa obat itu sudah tidak berkhasiat lagi.

Heartburn (nyeri ulu hati).
Sebuah studi yang dilakukan tahun ini menunjukkan kalau mereka yang menggunakan obat tidur beresiko terbangun akibat serangan nyeri ulu hati, akibat naiknya asam lambung ke arah kerongkongan. Aliran asam yang berlawanan arah ini bisa merusak kerongkongan. Kerusakan yang sama pada sel-sel yang melapisi tenggorokan akan meningkatkan risiko kanker kerongkongan. Watch out, ladies!

Insomnia lanjutan. Anda harus tahu bagaimana dan kapan harus berhenti menggunakannya. Jangan salah, berhenti mengonsumsi obat tidur dengan tiba-tiba bisa menyebabkan insomnia berantai, artinya Anda mengalami gejala gangguan tidur yang sama bahkan lebih buruk tanpa penggunaan obat. Para ahli biasanya meresepkan dosis yang lebih rendah atau memberikan obat yang berbeda, hingga Anda siap untuk tidur tanpa bantuan obat.

Efek samping seksual.
Menurut Downey lagi, obat tidur Rozerem berinteraksi dengan hormon-hormon. “Rozerem merupakan saingan melatonin, jadi obat ini meningkatkan kadar melatonin sekitar 16 kali dari normal di otak,” ujarnya. Peningkatan melatonin ini akan membuat Anda tidur, tapi juga bisa mengganggu kadar testosterone. Hal ini bisa mengubah dorongan seksual serta siklus menstruasi Anda. Nah, ini yang berbahaya!

Manfaat buah

Sulit tidur, atau bahkan tidak bisa tidur merupakan bentuk ketidakselarasan yang terjadi di sel otak besar. Pengobatan terhadap penyakit insomnia terutama adalah mengetahui sebab penyakitnya. Analisa dulu secara individu apa penyebabnya, perbaiki kebiasaan hidup yang tidak baik, dan hindari memikirkan apapun sebelum tidur. Ada juga cara lain yang lebih sehat, yaitu mengonsumsi buah-buahan.

Seorang peneliti Italia pernah melakukan penelitian terhadap delapan jenis jus anggur, di dalamnya ditemukan hormon pembantu tidur yakni melatonin, yang fungsinya adalah membantu penyesuaian siklus tidur dan dapat mengobati insomnia. Di malam hari ketika tingkat melatonin itu naik, Anda akan mengantuk dan begitu pula sebaliknya, bila kadar melatonin menurun di pagi hari, itu adalah sinyal untuk bangun. Selain anggur, pisang, masih banyak jenis buah-buahan lainnya yang juga memiliki efek menenangkan saraf dan mempercepat tidur. Karena vitamin B6 dan magnesium pada buah-buahan tersebut bisa membuat kita melawan perasaan tegang.

Alarm, baik kah?

Anda mungkin terbiasa dengan memasang alarm sebelum tertidur. Tapi pernah Anda berpikir, ada efek samping dari menghentikan tidur dengan sengaja seperti itu? Menurut dr. Nurmiati, boleh-boleh saja menggunakan alarm buatan untuk membangunkan kita dari tidur. Namun sebetulnya, tubuh kita sudah memiliki alarm sendiri. Hebatnya lagi, tanpa Anda sadari sebetulnya Anda bisa mengatur kapan alarm tersebut “berbunyi” untuk membangunkan Anda. Caranya? Tentu dengan membiasakan diri untuk terbangun di jam yang Anda inginkan tersebut. Nah, daripada sibuk menyetel alarm di ponsel, kenapa tidak biasakan bangun lebih pagi setiap hari?

Posisi tidur

Memang benar, kita tidak bisa mengontrol posisi seperti apa yang kita pilih saat tidur. Namun, Anda bisa pilih posisi yang tepat saat awal.

Miring. Jika Anda nyaman dengan tidur miring, sebaiknya Anda miringkan badan ke arah kanan. Seperti halnya tidur telungkup, tidur dengan posisi miring ke kiri akan membebani jantung dengan berat badan Anda. Sedangkan pada saat yang sama, jantung Anda masih harus memompa darah. Hal ini mengakibatkan kelelahan jantung yang dapat berakibat fatal, tak hanya dalam waktu dekat, namun juga untuk jangka panjang. Posisi tidur miring yang terbaik adalah cara tidur bayi, yaitu dengan punggung melengkung dan kaki sedikit menekuk ke arah dada. Posisi ini mengurangi tekanan pada tulang punggung, memudahkan pernafasan, dan membebaskan organ-organ tubuh. Gunakan bantal yang sedikit keras di bawah kepala dan leher untuk mengurangi tekanan di pundak. Sisipkan bantal di antara kedua kaki agar tumpuan badan tidak terlalu berpusat di pinggul dan menimbulkan pegal-pegal.

Telentang. Tidur telentang sangat baik bila Anda memiliki nyeri punggung. Menyisipkan bantal di bawah dengkul kaki bermanfaat untuk mengurangi beban punggung bagian bawah.

Tengkurap. Posisi ini bisa jadi posisi paling nyaman, sekaligus paling buruk! Kenapa? Karena bisa menekan jantung, paru-paru dan perut. Namun, bila karena sesuatu hal Anda harus tidur tengkurap, gunakan bantal di bawah perut dan pinggang. Hindari menaruh bantal di kepala, karena bisa menekan leher Anda.

Fakta ini (mungkin) Anda belum tahu!


  • Orang zaman dahulu bisa bangun dengan bugar karena menggunakan alas yang keras. Ternyata, tidur di alas empuk membuat tubuh saling menekan dengan alas tidurnya.




  • Ada sebuah gangguan tidur yang bernama REM Sleep Behaviour Disorder (RBD). Penderitanya sering tidur sambil bicara dan bergerak. Tidur yang baik adalah di bawah cahaya gelap. Karena akan berdampak pada daya ingat Anda.




  • Ngiler atau tidur mengeluarkan liur terjadi karena terdapat masalah pada gigi Anda, jadi, belum tentu karena terlalu letih. Ayo, periksakan ke dokter gigi!



  • Source: Cosmopolitan, Juli 2010, halaman 266
    diposting dari http://woman.kapanlagi.com/kesehatan/5439-health-report-selamat-tidur.html





    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar